Rabu, 20 Mei 2015

Mencari Harga Pokok Produksi dan Laba Rugi perusahaan manufaktur

Dalam perusahaan dagang di kenal dengan istilah Harga Pokok Penjualan (HPP) sedangkan dalam perusahaan manufaktur di kenal dengan Harga Pokok Produksi. Cara menyusun Harga pokok Produksi perusahaan manufaktur, sedikit ada perbedaan.
Dalam perusahaan dagang, yang ada hanya pembelian barang yang langsung di jual kembali dengan mengambil selisih harga sebagai pendapatan. Berbeda dengan perusahaan manufaktur (Produksi) adalah dengan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi yang siap di jual.
Makanya dalam perusahaan manufaktur terdapat banyak akun persediaan. Beberapa akun persediaan dari Perusahaan manufaktur adalah sebagai berikut :
  1. Persediaan Bahan Baku
  2. Persediaan Barang Dalam Proses
  3. Persediaan Bahan Jadi
  4. Persediaan Bahan Pembantu
Akun-akun persediaan tersebut di atas adalah yang mempengaruhi laporan HPP dari perusahaan manufaktur di tambahkan dengan Biaya Produksi. Untuk melihat gambaran lebih jelas bisa melihat pada format Harga Pokok Produksi (HPP) Perusahaan Manufaktur Berikut :
CV. Akuntansi ID Konveksi
Laporan Harga Pokok Produksi
Per 31 Desember 2012
NoKeterangan
PEMBELIAN DAN BIAYA
iBAHAN BAKU
Persediaan Awal Rp.    xxx.xxx
Pembelian Bahan Baku Rp.    xxx.xxx
Return Pembelian Rp.    xxx.xxx +
Total Bahan Baku Rp.    xxx.xxx
Persediaan Akhir Rp.    xxx.xxx -
Bahan Baku terpakai Rp.    xxx.xxx
iiBAHAN PEMBANTU
Persediaan Awal Rp.    xxx.xxx
Pembelian Bahan Pembantu Rp.    xxx.xxx +
Total Bahan Pembantu Rp.    xxx.xxx
Persediaan Bahan Baku Ahir Rp.    xxx.xxx -
Bahan Baku Terpakai Rp.    xxx.xxx
iiiTENAGA KERJA
Gaji Karyawan Rp.    xxx.xxx
Tunjangan Rp.    xxx.xxx
Bonus Rp.    xxx.xxx +
Total Biaya Tenaga Kerja Rp.    xxx.xxx
ivBIAYA PRODUKSI PABRIK
Biaya ……….. Rp.    xxx.xxx
Biaya ……….. Rp.    xxx.xxx
Biaya ……….. Rp.    xxx.xxx
Biaya ……….. Rp.    xxx.xxx
Total Biaya Produksi Rp.    xxx.xxx
JUMLAH BIAYA PRODUKSI ( I + ii + iii + iv )
 Rp.    xxx.xxx
vBARANG DALAM PROSES
Barang Dalam Proses Awal Rp.    xxx.xxx
Jumlah Biaya Produksi Rp.    xxx.xxx +
 Rp.    xxx.xxx
Barang Dalam Proses Akhir Rp.    xxx.xxx -
Barang Jadi Setelah Proses
 Rp.    xxx.xxx
viBARANG JADI
Persediaan Barang Jadi Awal Rp.    xxx.xxx
Barang Jadi Setelah Proses Rp.    xxx.xxx +
Total Persediaan Barang Jadi Rp.    xxx.xxx
Persediaan Barang Jadi Akhir Rp.    xxx.xxx -
Harga Pokok Produksi (HPP) Rp.    xxx.xxx
Dengan melihat format tersebut maka kita sudah bisa melihat bagaimana sebuah proses perhitungan untuk HPP perusahaan manufaktur yang berbeda dengan perusahaan dagang.
Untuk melihat penggunaan formai ini bisa dilihat pada gambar berikut :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar