Soal PANCASILA
1.
Bukti
bahwa pancasila digali dari bumi Indonesia ?
Jawab :
ditemukannya kerangka mayat pada zaman Palaeolithikum
(Zaman Batu Tua/ Masa Pra Sejarah) menggambarkan adanya penguburan. Penguburan
itu membuktikan bahwa nenek moyang Indonesia pada zaman itu sudah mengenal
nilai-nilai religi/ketuhanan yang terkandung dalam sila 1 Pancasila “ Ketuhanan
Yang Maha Esa”.
Kerangka mayat tersebut juga merupakan bukti adanya kesadaran nenek moyang pada zaman purba akan nilai perikemanusiaan berupa yang tinggi terhadap sesamanya meskipun sudah meninggal. Nilai perikemanusiaan itu oleh Bung Karno diwujudkan sebagai salah satu dasar negara dalam sila ke 2 Pancasila “ Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab”.
Bukti lainnya yakni kesamaan bahasa Indonesia sebagai rumpun bahasa Austronesia yang memiliki kesamaan dalam kosa kata dan kebudayaan di wilayah-wilayah Indonesia merupakan tanda bahwa masyarakat Indonesia secara tidak langsung sudah memiliki nilai kesatuan. Dan tradisi gotong-royong yang sudah diwariskan sejak zaman nenek moyang juga merupakan bukti nilai kesatuan yang ada pada masyarakat karena mengandung nilai kebersamaan. Agar nilai kesatuan ini tetap ada dan lestari di jiwa-jiwa generasi muda maka dicantumkan sebagai sila ke 3 Pancasila “ Persatuan Indonesia”.
Kerangka mayat tersebut juga merupakan bukti adanya kesadaran nenek moyang pada zaman purba akan nilai perikemanusiaan berupa yang tinggi terhadap sesamanya meskipun sudah meninggal. Nilai perikemanusiaan itu oleh Bung Karno diwujudkan sebagai salah satu dasar negara dalam sila ke 2 Pancasila “ Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab”.
Bukti lainnya yakni kesamaan bahasa Indonesia sebagai rumpun bahasa Austronesia yang memiliki kesamaan dalam kosa kata dan kebudayaan di wilayah-wilayah Indonesia merupakan tanda bahwa masyarakat Indonesia secara tidak langsung sudah memiliki nilai kesatuan. Dan tradisi gotong-royong yang sudah diwariskan sejak zaman nenek moyang juga merupakan bukti nilai kesatuan yang ada pada masyarakat karena mengandung nilai kebersamaan. Agar nilai kesatuan ini tetap ada dan lestari di jiwa-jiwa generasi muda maka dicantumkan sebagai sila ke 3 Pancasila “ Persatuan Indonesia”.
Kemudian bukti bahwa sila ke 4 “ Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilan” yang mengandung
nilai–nilai musyawarah ada pada kebiasaan bercocok tanam yang dari dulu sampai
sekarang dilakukan secara bersama-sama. Hal itu menggambarkan bahwa sudah ada
aturan untuk kepentingan itu, yang mengakibatkan timbulnya adat sosial. Pada
zaman itu setiap adat sosial / kelompok tersebut sudah dipimpin oleh
Kepala Desa / Kepala Suku yang dipilih secara bersama. Hal itu juga menunjukkan
bahwa nenek moyang sudah mengenal nilai musyawarah dan nilai-nilai kepemimpinan
/ leadership.
Sedangkan sila ke 5 “ Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” yang memiliki nilai keadilan sosial
tersebut sudah ada sejak zaman purba. Hal itu tercermin dari adanya upaya
menimbun hasil tani untuk kepentingan bersama dan sistem irigasi Subak di Bali
yang mengatur pengairan sawah para petani secara bergiliran, yang
penentuan giliran tersebut melalui proses musyawarah.
2.
Jelaskan
mengapa pancasila harus kita pahami sebagai kesatuan yang bulat dan utuh
Jawab :
§ Pancasila
adalah ideologi, karena nilai-nilai Pancasila merupakan kesatuan utuh, bulat
dan mendalam yang kemudian dirumuskan sebagai dasar negara, yang artinya dasar
dalam menyelenggarakan negara serta dasar dalam melaksanakan aktivitas negara
dalam rangka mewujudkan tujuan dan cita-cita nasional. Pancasila sebagai
rancangan dasar tentang keadaan ideal yang hendak dicapai bangsa Indonesia.
3.
Proklamasi
disebut puncak perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia ?
Jawab :
Proklamasi sebagai titik puncak perjuangan bangsa
Indonesia
Kemerdekaan
merupakan buah perjuangan secara bertahap :
Pertama
perlawanan terhadap penjajahan Barat sebelum tahun 1908.
Kedua
perjuangan dengan menggunakan organisasi.
Ketiga
perlawanan dengan melahirkan rasa nasionalisme.
Keempat
perjuangan melalui taktik kooperasi dan nonkooperasi.
Kelima
perlawanan bangsa menentang penjajahan sampai puncak kemerdekaan.
4.
Pancasila
sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia ?
Jawab :
pancasila perjanjian luhur bangsa artinya ; rakyat / wakil rakyat
telah mnyetujui bahwa pancasila tlah mnjdi perjanjian lhur bangsa , &
sampai sekarang di gunakan utk pedoman hidup brmsyaraka
Pengertian Pancasila yang bersifat sosiologis adalah didalam
fungsinya sebagai pengatur hidup kemasyarakatan pada umumnya, sedangkan
pengertian yang bersifat ethis dan filosofis adalah didalam fungsinya sebagai
pengatur tingkah laku pribadi dan cita-cita dalam mencari kebenaran. Pancasila
sebagai philosophical way of thinking dapat dianalisa dan dibicarakan secara
mendalam, karena orang berpikir secara filosofis tidak akan ada henti-hentinya.
Namun demikian harus disadari bahwa kebenaran yang dapat dicapai manusia adalah
kebenaran yang masih relative, tidak absolute atau mutlak. Kebenaran yang
absolute adalah kebenaran yang ada pada Ketuhanan Yang Maha Esa. Karena itu
dalam mencari kebenaran Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa indonesia
pada saat mendirikan negara tidaklah perlu sampai menimbulkan pertentangan dan
persengketaan apalagi perpecahan
- Ancaman ancaman apa saja yang dapat meruntuhkan pancasila sebagai
kepribadian dan jati diri bangsa Indonesia ?
Jawab :
a. integrasi bangsa, melalui gerakan-gerakan separatis
berdasarkan sentimen kesukuan atau pemberontakan akibat ketidakpuasan daerah
terhadap kebijakan pemerintah pusat
b. keresahan sosial
akibat ketimpangan kebijakan ekonomi dan pelanggaran Hak Azasi Manusia yang
pada gilirannya dapat menyebabkan huru-hara/kerusuhan massa
c. upaya
penggantian ideologi Panca Sila dengan ideologi lain yang ekstrim atau yang
tidak sesuai dengan jiwa dan semangat perjuangan bangsa Indonesia
d. potensi konflik
antar kelompok/golongan baik akibat perbedaan pendapat dalam masalah politik,
maupun akibat masalah SARA
e. makar atau
penggulingan pemerintah yang sah dan konstitusiona
- Jelaskan bagaimana manusia menurut pancasila ?
Jawab :
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi
biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara
biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang
berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies primata dari golongan
mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka
dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama,
dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup;
dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam
antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya,
organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan
terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk
dukungan satu sama lain serta pertolongan.